3 MySQL - Membuat Sebuah Program Basisdata/Database
Pembuatan sebuah basis data memerlukan proses yang cukup panjang karena menjadi salah satu inti dari keseluruhan program yang akan kita buat.
Sebelum kalian merancang sebuah basisdata kalian bisa membaca terlebih dahulu mengetahui apa itu database khusunya disini MySQL dan tipe-tipe data yang ada didalamnya serta kalian juga harus memahami mengapa kita harus memilih tipe data yang tepat dalam pembuatan sebuah basisdata
Pembuatan basisdata merupakan salah satu tahap awal yang dilakukan dalam merancang sebuah sistem. Disini akan ditentukan jenis basisdata yang digunakan, jenis data yang digunakan dan juka akan sangat mempengaruhi performa sistem nantinya.
Disini saya menjelaskan beberapa tahap yang harus dilakukan ketika kalian ingin membuat sebauh basisdata agar basisdata yang kalian buat dapat efisien di sistem kalian nantinya.
oke langsung saja ya..., Tahapan untuk membuat sebuah basisdata
1) Pengumpulan Data
Pada tahap ini kita melakukan indentifikasi dan analisa kebutuhan data yang nanti akan digunakan dalam pembuatan basisdata.
Untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan data yang kita butuhkan, maka kita harus tau bagian -bagian dari sistem informasi yang akan terlibat atau menggunakan database kita, seperti pengguna dan aplikasi yang digunakan dan juga perlu diperhatikan keguaan atau fungsi apa yang akan dilakukan oleh user dan aplikasi yang digunakan.
Baca Juga: Mengapa Pemilihan Tipe Data Itu Penting
2) Perancangan Database Secara Konseptual
Pada tahapan ini akan dihasilkan skema dari database yang kita buat. Tahapan perancangan database secara konseptual mempunyai dua aktifitas secara parallel.
a. Perancangan skema konseptual
Perancangan skema konseptual yaitu menguji kebutuhan - kebutuhan dari suatu database yang merupakan hasil dari tahap pertama dan akan menghasilkan sebuah skema konseptual database.
b. Perancangan transaksi
Perancangan transaksi yaitu menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhannya telah diteliti pada tahap pertama, dan menghasilkan rincian-rincian transaksi. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memanipulasi database suatu saat dimana database itu diaplikasikan.
3) Pemilihan DBMS
Pemilihian database dipengaruhi oleh faktor teknik, organisasi dan ekonomi. Faktor -faktor ini akan mempengaruhi satu sama lain,diantaranya yaitu:
a. Struktur data
b. Subjek yang akan menggunakan sistem yang dibuat
c. Layanan penjual: yaitu untuk memecahkan beberapa masalah sistem.
Baca Juga: Pengertian dan Tipe data pada MySQL
4) Perancangan Datbase Secara Logika (Data Model Mapping)
Pada tahap ini kita akan membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih.
Pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan dari model tingkat tinggi yang digunakan pada tahap kedua ke dalam model data dari model data dari DBMS yang dipilih pada tahap ketiga. Pemetaan tersebut dapat diproses dalam dua tingkat.
a. Pemetaan Sistem Independent
Pemetaan sistem independent adalah pemetaan ke dalam DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal – hal khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari implementasi model tersbut.
b. Penyesuaian Skema ke DBMS yang Spesifik
Skema yang dihasilkan pada langkah pertama akan disesuaikan pada implementasi di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang ditentukan.
Hasil dari tahap ini memakai perintah-perintah DDL (Data Definition Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem database.
Tetapi dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus menunggu sampai tahap perancangan database secara fisik telah lengkap.
Tahap ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih.
Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan beberapa relational DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.
5) Perancangan Database Secara fisik
merupakan proses pemilihan struktur penyimpanan dan jalur akses pada file-file database untuk mencapai performa yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.
Selama tahap ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses.
Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik.
a. Response time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan.
Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi.
Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan, sistem operasi atau penundaan komunikasi.
b. Space utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-struktur jalur akses.
c. Transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses permenit oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.
6) Implementasi Sistem Database
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik selesai, selanjutnya kita dapat menjalankan sistem database.
Perintah-perintah dalam DDL dan SDL (Storage Definition Language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database dan file-file database.
Sekarang database tersebut dimuat dengan datanya. Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke database yang baru.
Transaksi-transaksi database sekarang harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi. Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah - perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji.
Komentar
Posting Komentar